Gagal ginjal kronik didapatkan pada 5O% kasus mieloma multipel. Di dalam plasma penderita MM ditemukan protein - protein abnormal. Kehadiran protein - protein ini memberikan gambaran klinis tertentu. Suatu protein atau kompleks protein yang disebut krioglobulin dapat mengalami presipitasi pada suhu rendah. Presipitasi krioglobulin ini mengakibatkan urtikaria yang terjadi pada suhu rendah, sianosis akral, semutan, perasaan baal, fenomen Raynaud, gangren jari-jari,manifestasi perdarahan berupa purpura, epistaksis,perdarahan mukosa, dan trombosis.Sifat lain protein abnormal adalah daya viskositasnya yang tinggi, menimbulkan kumpulangejala yang disebut sindrom hiperviskositas, kalauviskositas plasma telah lebih dari 4 kali viskositasplasrna normal. Hiperviskositas plasma ini memberikan gangguansirkulasi mikro di :
1. Otak, mengakibatkan disfungsi serebralmendadak yang berat
2. Mata, terjadi dilatasi dan segmentasi venuladi retina dan konjungtiva yang dikenal sebagaigambaran link sausage, dan perdarahanretina.
3. Jantung, terjadi iskemia jantung.
4. Ginjal dan jari-jari.
Komponen M yang merupakan salah satu dari protein - protein abnormal dapat berinteraksi dengan faktor V, Vll, Vlll, protrombin dan fibrinogen yang mengakibatkan gangguan fungsi faktor-faktor koagulasi tersebut. Selain itu komponen M juga mengakibatkan timbulnya agregasi dan fungsi abnormal trombosit, yang merupakan sebab timbulnya manifestasi perdarahan pada penderita MM. Unsur protein abnormal yang lain adalah rantai ringan bebas yang sering didapatkan pada mieloma lgD. Rantai ringan bebas ini mengalami degradasi dan diendapkan sebagai amiloid.Dan berikut obat herbal untuk lupus yang tidak diragukan lagi khasiatnya.
Pemeriksaan Laboratorik
Pada pemeriksaan darah tepi didapatkan anemia, Hb berkisar antara 7-10 g/dl, dengan gambaran normositik normokromatik dan disertai rendahnya kadar retikulosit. Laju endap darah penderita MM meninggi karena eritrosit penderita ini cenderung membentuk formasi rouleaux, akan tetapi bila ada krioglobulin, LED dapat menjadi nol. Pemeriksaan leukosit biasanya memberikan hasil normal kecuali pada 5O% kasus di mana ada neutropenia dengan limfositosis relatif, serta ditemukannya limfosit muda dan sel plasma. Walaupun trombositopenia dapat terjadi tapi umumnya jumlah trombosit masih dalam batas - batas normal. Namun demikian pada penderita dengan trombositopenia ringan yang mengalami perdarahan, perdarahannya bukan akibat trombositopeninya akan tetapi lebih sering disebabkan pengobatan, gangguan fungsi trombosit dan gangguan vaskular akibat krioglobulin atau sindrom hiperviskositas. Gangguanfungsi trombosit terjadi karena komponen yang melapisi trombosit mengakibatkan trombosit tak dapat melepaskan faktor 3 trombosit.
Khas pada penderita ini ialah ditemukannya sel mieloma dalam sumsum tulang, (sebanyak5 - 10 %) dan bila ditemukan sel mieloma berjumlah10 - 15% maka diagnosis penderita adalah MM menjadi lebih besar. Selain jumlah sel plasma perlu pula ditemukan beberapa jenis inklusi yang ditentukan dengan mikroskop electron yang ternyata berasal dari timbunan lg. lnklusi itu antara lain adalah Russel)s bodies, suatu sferula hialin intrasitoplasmik, intranuclear inclusion bodies, granula eosinofilik dan granula positif PAS.
1. Otak, mengakibatkan disfungsi serebralmendadak yang berat
2. Mata, terjadi dilatasi dan segmentasi venuladi retina dan konjungtiva yang dikenal sebagaigambaran link sausage, dan perdarahanretina.
3. Jantung, terjadi iskemia jantung.
4. Ginjal dan jari-jari.
Komponen M yang merupakan salah satu dari protein - protein abnormal dapat berinteraksi dengan faktor V, Vll, Vlll, protrombin dan fibrinogen yang mengakibatkan gangguan fungsi faktor-faktor koagulasi tersebut. Selain itu komponen M juga mengakibatkan timbulnya agregasi dan fungsi abnormal trombosit, yang merupakan sebab timbulnya manifestasi perdarahan pada penderita MM. Unsur protein abnormal yang lain adalah rantai ringan bebas yang sering didapatkan pada mieloma lgD. Rantai ringan bebas ini mengalami degradasi dan diendapkan sebagai amiloid.Dan berikut obat herbal untuk lupus yang tidak diragukan lagi khasiatnya.
Pemeriksaan Laboratorik
Pada pemeriksaan darah tepi didapatkan anemia, Hb berkisar antara 7-10 g/dl, dengan gambaran normositik normokromatik dan disertai rendahnya kadar retikulosit. Laju endap darah penderita MM meninggi karena eritrosit penderita ini cenderung membentuk formasi rouleaux, akan tetapi bila ada krioglobulin, LED dapat menjadi nol. Pemeriksaan leukosit biasanya memberikan hasil normal kecuali pada 5O% kasus di mana ada neutropenia dengan limfositosis relatif, serta ditemukannya limfosit muda dan sel plasma. Walaupun trombositopenia dapat terjadi tapi umumnya jumlah trombosit masih dalam batas - batas normal. Namun demikian pada penderita dengan trombositopenia ringan yang mengalami perdarahan, perdarahannya bukan akibat trombositopeninya akan tetapi lebih sering disebabkan pengobatan, gangguan fungsi trombosit dan gangguan vaskular akibat krioglobulin atau sindrom hiperviskositas. Gangguanfungsi trombosit terjadi karena komponen yang melapisi trombosit mengakibatkan trombosit tak dapat melepaskan faktor 3 trombosit.
Khas pada penderita ini ialah ditemukannya sel mieloma dalam sumsum tulang, (sebanyak5 - 10 %) dan bila ditemukan sel mieloma berjumlah10 - 15% maka diagnosis penderita adalah MM menjadi lebih besar. Selain jumlah sel plasma perlu pula ditemukan beberapa jenis inklusi yang ditentukan dengan mikroskop electron yang ternyata berasal dari timbunan lg. lnklusi itu antara lain adalah Russel)s bodies, suatu sferula hialin intrasitoplasmik, intranuclear inclusion bodies, granula eosinofilik dan granula positif PAS.